Jakarta 17 Agustus 2025
Penulis: Arqam Bakri
17 Agustus adalah hari dimana seharusnya seluruh rakyat Indonesia segarusnya merasakan momen bersejarah sebagai tonggak awal berdirinya bangsa Indonesia. Hari ini, 17 Agustus 2025 tepat 80 tahun teks proklamasi dibacakan oleh sang proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia Bung Karno adalah momen yang sangat bersejarah dan sarat akan makna. Kita semua warga negara Indonesia seharusnya merasakan apa yang dinamakan kemerdekaan. Bukankah bung Karno pernah berkata "Beri Aku 1000 orang tua dan akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda dan akan kuguncang dunia." Apakah kalimat tersebut hari ini hanyalah sebatas penggalan kalimat tanpa makna?
Dimana 1000 orang tua itu? Jangan-jangan mereka yang sekarang tengah tersandung masalah korupsi. Dimana 10 pemuda itu? Jangan-jangan mereka hanya duduk diam tak berdaya karena ketidak sanggupan menghadapi kenyataan bahwa UUD 1945 pasal 31 Ayat 1 yaitu "setiap warga negara berhak mendapat pendidikan sesuai dengan tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam alinea keempat yaitu penerintah negara Indonesia antara lain berkewajiban mencerdaskan kehidupan bangsa." Mungkin saja hanya sekedar konsep yang tak pernah tercapai.
Apakah kita harus diam? Maka saya Arqam Bakri selaku warga negara Indonesia yang memiliki hak bersuara yang dijamin oleh konstitusi sesuai dengan Pasal 28E Ayat 3 UUD 1945 mengatakan tidak. Kita harus bangkit dari keterpurukan dan berupaya sekuat tenaga melalui cara-cara konstitusional dalam rangka membangun peradaban maju di bumi Indonesia melalui pendidikan.
Jika saja saya memiliki kuasa untuk mengambil keputusan sebagai pejabat publik maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah memfokuskan pembangunan Indonesia di bidang pendidikan karena hanya melalui pendidikan yang merata suatu negara bisa melenggang menuju tingkat yang lebih tinggi. Apakah saya akan menyerah karena tidak memegang kuasa untuk mengambil keputusan? Tentu saja tidak. Lantas anda semua akan bertanya dalam hati "lalu bagaimana anda akan berbuat memajukan pendidikan sedangkan anda dalam posisi tidak memiliki kuasa untuk membuat kebijakan publik?" Ya pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sulit untuk dijawab namun akan menjadi tantangan untuk dibuktikan.
Maka hari ini, saya akan memberikan jawaban singkat, padat dan jelas mengenai perjuangan yang akan kami lakukan dibawah wadah organisasi Wawasan Hukum Nusantara. Saat ini organisasi WHN telah berdiri di sekitar 70 cabang seluruh Indonesia dan ribuan kader yang memiliki semangat militansi yang kuat. Kami membangun langkah kecil dengan mengadakan diskusi-diskusi serta forum akademik baik dibidang hukum, pendidikan maupun sosial. Kegiatan yang secara sukarela tersebut hasilnya kami kumpulkan sedikit-demi sedikit yang pada akhirnya berhasil membiayai beasiswa sebanyak 117 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Para mahasiswa tersebut adalah anak-anak muda yang hebat yang merupakan anak dari para nelayan, petani dan buruh yang selama ini terpinggirkan.
Bukanlah perkara mudah untuk bisa memberikan 117 beasiswa kuliah kepada para mahasiswa tersebut, namun dengan keyakinan bahwa tidak ada jalan mudah untuk meraih kemenangan dalam perjuangan maka kami akan secara konsisten dan berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan impian para anak muda itu yang mungkin saja nanti akan menjadi pemimpin terbaik di Republik ini.
Wawasan Hukum Nusantara akan terus berproses, tumbuh dan berkembang menjadi salah satu wadah yang akan menjadi pijakan awal bagi para anak muda yangbkelak akan menyuarakan suara rakyat dan berjuang atas nama rakyat demi terwujudnya kemandirian ekonomi dan keadilan dalam segala lini kehidupan. Walaupun 117 bukanlah angka yang ideal dari jumlah penduduk Indonesia yang berkisar 280 juta orang namun bukankah kata Bung Karno 10 anak muda bisa mengguncang dunia. 117 mahasiswa dari WHN kelak akan menjadi tonggak utama kemajuan bangsa dan pelopor bagi lahirnya kader-kader terbaik yang akan memperjuangkan tegak berdirinya kedaulatan bangsa Indonesia dan menjadi penopang kemajuan bangsa Indonesia dari segala aspek. Mungkin hari ini 117 Mahasiswa, namun hari esok akan kami wujudkan ribuan bahkan jutaan anak muda Indonesia dengan intelektualitas, integritas dan semangat juang tinggi untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Terkhusus kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang kami hormati sekaligus banggakan, pesan saya hanya satu "berilah kesempatan kepada seluruh anak-anak Indonesia untuk mendapatkan pendidikan terbaik karena hanya dengan cara itu negara kita akan mampu menjadi negara besar, mandiri dan makmur".